
Wiweko Soepono (lahir di Blitar, Jawa Timur, 18 Januari 1923 – meninggal di Jakarta, 8 September 2000 pada umur 77 tahun) dikenal sebagai seorang direktur utama Garuda Indonesia pada periode 1968-1984. Wiweko adalah bapak dari pesawat two-man cockpit yang diterapkan pabrik Airbus Industrie. Pesawat pertama kokpit dua awak (crew) adalah Airbus A300-B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit), cikal bakal pesawat glass cockpit berawak dua pesawat-pesawat sekarang.
Wiweko dikenal sebagai perintis industri dunia penerbangan Indonesia bersama-sama dengan R.J. Salatun dan Nurtanio Pringgoadisuryo yang dikenal sebagai tiga serangkai. Serta Yum Soemarsono sebagai perintis dunia helikopter di Indonesia khususnya untuk para penerbang cacat. Wiweko pernah membuat sejumlah rancangan model pesawat yang ia buat ketika masih duduk di sekolah menengah (1936-1941). Serta merancang pesawat eksperimental RI-X pesawat ringan ia rancang dan terbang pertama kali 27 Oktober 1948 yang dikenal dengan nama pesawat WEL (Wiweko Eksperimental Lightplane/Pesawat ringan ekseperimental Wiweko). Pesawat kursi tunggal RI-X dibuat Wiweko saat berusia 25 tahun pada tahun 1948, ditenagai mesin sepeda motor bekas Harley Davidson 750 cc. Replikanya mengisi Museum Satrya Mandala, Jakarta.
Selain itu juga duet Nurtanio-Wiweko akhir tahun 1946/awal tahun 1947 berhasil membuat pesawat luncur NWG-1 (Nurtanio-Wiweko Glider) jenis "Zogling" yang digunakan sebagai pesawat latih pada masanya, sebelum penerbang Indonesia dilatih di India. Istimewanya, bahan bahan pesawat tersebut diperoleh di dalam negeri. Wiweko Soepono meninggal dunia di Rumah Sakit St Carolus pada 8 September 2000 pukul 11.30, setelah dirawat beberapa waktu akibat menderita sakit prostat. Setelah disemayamkan di rumah duka, pukul 17.00, jenazah dikebumikan di Pemakaman Umum Jeruk Purut, Cipete, Jakarta di sebelah makam istrinya, Siti Aminah Mieke Wiweko, yang meninggal dua tahun sebelumnya.